Kamu pencinta hal-hal berbau Korea? Tentunya nggak afdol kalau belum pernah nyobain makanan Korea. Setuju nggak? Nah, di Semarang ada restoran yang menyajikan makanan Korea dengan harga yang cukup terjangkau. Namanya adalah Seoul Chicken.
Sudah ada sejak tahun 2014, saya sendiri baru pertama kali mencoba makan di Seoul Chicken pada beberapa bulan lalu. Itupun lantaran saya baru tahu ada Seoul Chicken saat di ajak kopdar teman di sana. Beuh, kudet banget yak, hehehe….
Sudah membuka dua cabang, Seoul Chicken memiliki cabang utama di Jalan Hasanudin No.G 31, Plombokan, Semarang Utara. Tak jauh dari stasiun Poncol. Sedangkan cabang lainnya ada di Jalan Majapahit, depan Lotte Mart dan di Jalan Ki Mangunsarkoro. Dari ketiga cabang resto Seoul Chicken, saya sendiri memilih untuk mengunjungi yang berada di Jalan Hasanudin. Karena katanya itu yang paling lengkap varian menunya.
Berangkat sore hari dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menitan dari rumah, saya sampai di lokasi pas maghrib. Sesampainya di sana, kami langsung sholat maghrib di musola. Well, sebenarnya bukan musola sih, tapi hanya sekadar ruangan kosong yang dijadikan tempat sholat. Meski seadanya, tapi buat saya sih sudah alhamdulilah. Jadi kalau pas lagi makan di situ dan waktu sholat tiba, kita nggak perlu bingung dan terburu-buru pergi hanya karena terpotong waktu sholat.
Untuk resto di Jalan Hasanudin, sepertinya bangunannya awalnya adalah rumah tempat tinggal yang dijadikan rumah makan. Tempat parkirnya terbilang cukup luas. Bisa untuk parkir beberapa mobil. Memasuki restorannya, kamu akan melihat nuansa dominan abu-abu. Di bagian ruang depan selain ada meja makan dan tempat duduk, tersedia juga spot buat berfoto.
Selain ada bangku, di spot berfoto tersebut juga tersedia beberapa properti untuk berfoto seperti tulisan-tulisan dan headpiece bunga. Sayangnya untuk penerangannya menurut saya terlalu remang. Jadi kalau berfoto di malam hari hasilnya kurang oke, apalagi kalau kamera yang di pakai juga kurang oke. Nggak usah berharap banyak deh dengan hasilnya.
Memasuki ruang tengah, suasananya lebih terasa nyaman dengan lampu yang lebih terang meski bagi saya masih kurang terang sih. Ruangannya cukup luas dan memiliki banyak meja kursi yang ditata rapi. Memiliki interior yang nggak aneh-aneh, kamu juga bisa melihat banyak foto dan poster boyband Korea terpajang di dinding. Jadi, kalau kamu mampir ke Seoul Chicken, coba check apakah ada biasmu di sana.
Menu Seoul Chicken.
Nah, untuk menunya sendiri saya bilang cukup variatif. Tapi yang jadi menu utama sih seperti varian ayam. Tapi bagi kamu yang vegetarian alias nggak makan daging seperti suami saya, nggak perlu khawatir. Tersedia juga varian menu non daging yang bisa kamu coba. Kebetulan kami berempat (berenam dengan bocil) mencoba menu yang berbeda-beda.
Kemarin saya mencoba menu Yangnyeom chicken. Yaitu ayam goreng crispy dengan bumbu gochujang. Memiliki tampilan yang menggoda selera, Yangnyeom chicken tersaji dengan taburan kacang di atasnya. Dilengkapi dengan nasi, salad dan soup, rasa ayamnya ada asam, manis dan sedikit pedas. Oh ya, ayamnya ini ada dua potong, lo. Dijamin bikin kamu kenyang.
Berbeda dengan saya, suami mencoba menu Tuna Kimchi Jigae. Ini berupa sup kimchi dengan extra daging tuna. Disajikan di mangkuk batu khas Korea, sup ini kuahnya masih meletup-letup saat disajikan. Penyajian di dalam mangkuk batu ini membuat sup hangatnya tahan lama hingga suapan terakhir. Sebagai pelengkapnya ada nasi dan telur mata sapi. Soal rasa, Tuna Kimchi Jigae ini cukup asam dan juga pedas. Disajikan hangat, sangat cocok sekali disantap saat hujan nih. Eits, tapi kalau kamu nggak suka kimchi atau makanan asam dan pedas, sebaiknya cari menu lainnya saja.
Lain lagi dengan teman saya, mereka mencoba cheese buldak dan bibimbap. Perlu kamu tahu, Cheese buldak ini berisi Ttoekppoki (kue beras) dan daging dengan topping keju mozarella di atasnya. Hmmm, terdengar lezat sekali ya kalau dengar kata mozarella. Saya sendiri baru pertama kali ini mencoba Ttoekppoki.
Buat kamu yang belum pernah makan Ttoekppoki, teksturnya itu kenyal. Mirip seperti cilok, tapi lebih kenyal lagi. Kalau untuk rasa, menurut saya sebenarnya biasa saja, jadi enak karena ada saus dan mozarellanya. Porsinya terbilang banyak, pas buat makan ramai-ramai.
Lain lagi dengan menu bibimpap yang berupa nasi, sayur tumis dengan toping telur dan daging sapi yang diberi taburan biji wijen. Sebagai pelengkapnya ada sup dan saus home made dengan rasa sedikit asam untuk dicampurkan kedalam bibimbap. Nah, sebelum kamu makan, jangan lupa untuk mengaduk Bibimbap terlebih dahulu ya. Pasalnya, teman saya lupa nggak diaduk dulu. Eh, ternyata saat hampir selesai makan nasinya, itu sayur tumisnya baru kelihatan ada di dasar mangkuk.
Kalau kamu makan di Seoul Chicken, nggak perlu takut kantong bokek. Dibandingkan restoran Korea lainnya, harga menu di Seoul Chicken bisa dikatakan masih terjangkau dan cukup affordable, porsinya besar gitu lo. Harga untuk satu menunya rata-rata sekitar Rp 30 ribu – 70 ribuan saja. Totalnya kemarin kami berempat hanya habis sekitar Rp 200 ribuan saja, lo.
Oh ya, soal kehalalan makanannya kamu juga nggak perlu cemas. Soalnya semua menu di Seoul Chicken itu halal kok. Dan itu sudah saya konfirmasi ke pihak Seoul Chickennya. Kalau nggak halal, saya mana berani makan di Seoul Chicken. Pegawainya saja ada yang berjilbab. Selain itu juga disediakan tempat sholat pula.
Oh ya, soal kehalalan makanannya kamu juga nggak perlu cemas. Soalnya semua menu di Seoul Chicken itu halal kok. Dan itu sudah saya konfirmasi ke pihak Seoul Chickennya. Kalau nggak halal, saya mana berani makan di Seoul Chicken. Pegawainya saja ada yang berjilbab. Selain itu juga disediakan tempat sholat pula.
Kalau di tanya, apakah worth it makan di Seoul Chicken? I wil say yes. Jadi, kalau ditanya apakah saya akan balik lagi untuk makan di sana, tentu saja iya dong. Saya masih pengin nyobain makanan lainnya.
Nah, kalau kamu sendiri apakah sudah pernah makan makanan Korea? Yuk share pengalaman kamu soal makanan Korea di kolom komentar ya! 🙂